ekonomi islam (telaah pengenalan)

Islam merupakan agama yamg universal dan kemperhensif. Karena islam mampu diterima oleh umat manusia di berbagai literatur zaman, yaitu dari lahirnya dulu sampai sekarang yang sangat berbeda jauh karakter zamanya, namun islam selalu menempati tempat yang ideal di setiap era.
Keunikan islam yang sangat membedakan dengan agama lainya yaitu islam menyeimbangkan dua jalur, yaitu antara jalur horizontal dan jalur vertikal. Jalur horizontal maksudnya bahwa islam mewajibkan manusia untuk bersosial, berinteraksi dengan sesama makhluk tuhan lainnya demi memenuhi kebutuhan hidupnya, sedangkan jalur vertikal yaitu keharusan seorang manusia melakukan ritual-ritual ibadah untuk menjaga tauhid dan akhlak manusia sebagai seorang muslim.
Dalam hubungannya dengan sesama makhluk Allah, manusia dibebaskan untuk mencari nafkah di muka bumi ini, tentunya yang masih dalam koridor syariat islam. Sesuai dengan kodratnya manusia di turunkan ke bumi adalah sebagai khalifah, yaitu sebagai pemimpin, dengan memanfaatkan bumi untuk kesjahteraan makhluk hidup bumi, salah satunya dalam kegiatan ekonomi, yang kini di kenal dengan nama ekonomi islam.
Ekonomi islam merupakan sebuah sistem kompleks yang di dalamnya terdapat unsur-unsur religius, sebuah system ekonomi yang di balut dengan norma-norma agama, inilah yang membedakan ekonomi islam dengan sistem ekonomi manapun, baik itu kapitalis, sosialis maupun campuran. Salah satunya yaitu ekonomi islam menekankan sebuah etika.
Islam sangat mengutamakan etika dalam kegiatan sehari-hari terutama dalam kegiatan ekonomi. Seorang yang bergelut dalam bidang ekonomi harus memperhatikan norma-norma agama, seluruh kegiatan ekonomi yang dilakukan harus berlandaskan atas hukum islam, hal ini diprioritaskan karena islam sangat menekankan seseorang untuk memperhatikan hak dan kewajiban orang lain dalam kehidupan bermasyarakat, dengan etika ini orang akan terkontrol dalam segala kegiatanya.
Didalam sistem ekonomi islam juga dikenal yang namanya berkah. Berkah atau barokah adalah bertambahnya nilai kebaikan. Bahwa ketika seorang muslim mengeluarkan hartanya di jalan Allah (kebaikan), maka ia meyakini hartanya itu tidak akan berkurang justru sebaliknya hartanya itu semakin bertambah, ada hal lain yang dia yakini akan memberikan keuntungan. Karena dalam islam keuntungan tidak selalu dilihat dengan materi saja, namun nilai-nilai lain seperti kepuasan, kebahagiaan serta dia meyakini adanya imbalan kebaikan untuk hari akhirat kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar