Sholat dhuha cuma dua rakaat, qiyamullail (tahajjud) juga hanya dua rakaat, itu pun sambil terkantuk-kantuk. Sholat lima waktu? Sudahlah jarang di masjid, milih ayatnya yang pendek- pendek saja agar lekas selesai. Tanpa doa, dan segala macam puji untuk Allah, terlipatlah sajadah yang belum lama tergelar itu.
Lupa pula dengan sholat rawatib sebelum maupun sesudah shalat wajib. Satu lagi, semua di atas itu belum termasuk catatan, “Kalau tidak terlambat” atau “Asal nggak bangun kesiangan.” Dengan sholat model begini, apa pantas mengaku ahli ibadah?
Padahal Rasulullah dan para sahabat
senantiasa mengisi malam-malamnya dengan derai tangis memohon ampunan kepada Allah. Tak jarang kaki-kaki mereka bengkak oleh karena terlalu lama berdiri dalam khusyuknya. Kalimat-kalimat pujian dan pinta tersusun indah seraya berharap Allah Yang Maha Mendengar mau mendengarkan keluh mereka. Ketika adzan berkumandang, segera para sahabat meninggalkan semua aktivitas menuju sumber panggilan, kemudian waktu demi waktu mereka habiskan untuk bersimpuh di atas sajadah-sajadah penuh tetesan air mata.
Lalu bagaimanakah dengan kita?Wahai jiwa yang tenang
Kembalilah kepada TuhanMu
dengan hati ridha dan diridhaiNya
Maka masuklah kedalam golongan hamba-hambaKu dan
Masuklah kedalam surgaKU [QS. Al Fajr:27-30]
sepanjang-panjang hidup di dunia, tetap akan ada akhirnya [ada ujungnya] Bersiap-siaplah menuju gerbang akherat....karena ajal datang dengan tiba-tiba. Kalau banyak jalan menuju syurga, mengapa susah-susah mencari jalan ke neraka? Doa yang semestinya kita panjatkan setiap saat:
"Ya Allah, jadikanlah langkah-langkah hidup kami menjadi bagian dari perjalanan kami menuju surgaMu"
Setiap langkah hidup kita adalah peristiwa yang tergores menjadi sejarah hidup Setiap peristiwa adalah bagian dari perjalanan qita menuju neraka atau menuju surga, sebenarnya hidup ini hanya ada dua pilihan yaitu Perjalanan manusia menuju surga atau neraka, kemudian perjalanan tersebut dibagi menjadi 4 golongan:
1. Bisa jadi perjalanan qita menuju syurga dipenuhi taburan bunga-bunga indah menyenangkan
2. Bisa juga jalan menuju surga adalah jalan yang tidak menyenangkan karena kita harus melewatinya penuh perjuangan dan pengorbanan.
3. Ada yang perjalanan ke nerakanya bertaburan bunga-bunga keindahan
4. Sebagian yang lain menjumpai perjalanan ke nerakanya dipenuhi jurang merintang yang tidak menyenangkan.
" Bukalah mata hati agar qita selalu menemukan jalan menuju surga di balik peristiwa" "Jalan menuju surga hanya bisa ditemukan oleh orang-orang yang nafsunya sudah muthmainnah"
Nafsu yang muthmainnah ciri-cirinya antara lain:
1. Nafsu yang mengimani pertemuan dengan Allah
2.Takut kepada Alllah swt..maksudnya takut akan adzab -NYa
3. Ridha dengan semua ketentuan Allah
4.Merasa cukup dengan pemberian Allah
5. Merasa tenang karena percaya [dengan jaminan] Allah
6. Selalu merasa diawasi oleh Allah
7. Cemas, kalo sampai Allah melihat diri kita dalam keadaan yang tidak disukai oleh-Nya
8. Selalu berusaha menambah tingkat [kedekatan dengan Allah Ta’ala
9. Sidqiqul isti’lam
10. Bersegera seketika itu juga menjalankan perintah-Nya.
.... tidak pernah menunda-nunda shalat.... tapi selalu menunggu datangnya adzan sholat.... .... menyegerakan segala perintah Allah swt.
Ingatlah bahwa Negeri akherat lebih baik daripada dunia (yang fana ini) padahal kehidupan akherat itu lebih baik dan lebih kekal [QS. Al A’la:17]
tulisan ini hanyalah sebuah tulisan, tanpa arti jika kita tidak merenunginya, dan semoga kita termasuk orang yang mendapat hidayah dari Allah SWT... Amin................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar