1.
Firman Allah SWT., “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari
seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan
penutup nabi-nabi; dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu
(QS. Al-Ahzab [33]: 40). Dan bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah
jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti
jalan-jalan (yang lain), karena jalan itu menceraiberaikan kamu dari
jalan-Nya. Yang demikian itu di perintahkan Allah kepadamu agar kamu
bertakwa (QS. Al- An’am [6]: 153). Hai orang-orang yang beriman!
Jagalah dirimu. Tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudarat
kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk…. (QS. Al-Ma’idah
[5]: 105)
2. Hadist Nabi S.A.W.; A.l.: Rasulullah bersabda: Tiadak ada Nabi
sesudahkuKerasulan dan kenabian telah terputus; karena itu, tidak
ada Rasul maupun Nabi sesudahku (HR. al-Bukhari). Rasulullah
bersabda: “ (HR Tirmidzi)
Sekilas mengenai Kontroversi Ahmadiyah
Terdapat
dua kelompok Ahmadiyah. Keduanya sama-sama mempercayai bahwa Mirza
Ghulam Ahmad adalah Isa
al Masih yang telah dijanjikan Nabi
Muhammad SAW. Akan tetapi dua kelompok tersebut memiliki
perbedaan prinsip:
- Ahmadiyah Qadian, di Indonesia dikenal dengan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (berpusat di Bogor[6]), yakni kelompok yang mempercayai bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang mujaddid (pembaharu) dan seorang nabi yang tidak membawa syariat baru.
- Ahmadiyah
Lahore, di Indonesia dikenal dengan Gerakan
Ahmadiyah Indonesia (berpusat di Yogyakarta).
Secara umum kelompok ini tidak menganggap Mirza Ghulam Ahmad sebagai
nabi, melainkan hanya sekedar mujaddid
dari ajaran Islam
Selengkapnya,
Ahmadiyah Lahore mempunyai keyakinan bahwa mereka:
- Percaya pada semua aqidah dan hukum-hukum yang tercantum dalam al Quran dan Hadits, dan percaya pada semua perkara agama yang telah disetujui oleh para ulama salaf dan ahlus-sunnah wal-jama'ah, dan yakin bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir.
- Nabi Muhammad SAW adalah khatamun-nabiyyin. Sesudahnya tidak akan datang nabi lagi, baik nabi lama maupun nabi baru.
- Sesudah Nabi Muhammad SAW, malaikat Jibril tidak akan membawa wahyu nubuwat kepada siapa pun.
- Apabila malaikat Jibril membawa wahyu nubuwwat (wahyu risalat) satu kata saja kepada seseorang, maka akan bertentangan dengan ayat: walâkin rasûlillâhi wa khâtamun-nabiyyîn (QS 33:40), dan berarti membuka pintu khatamun-nubuwwat.
- Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW, bahwa di dalam umat ini tetap akan datang auliya Allah, para mujaddid dan para muhaddats, akan tetapi tidak akan datang nabi.
- Mirza Ghulam Ahmad adalah mujaddid abad 14 H. Dan menurut Hadits, mujaddid akan tetap ada. Dan kepercayaan kami bahwa Mirza Ghulam Ahmad bukan nabi, tetapi berkedudukan sebagai mujaddid.
- Percaya kepada Mirza Ghulam Ahmad bukan bagian dari Rukun Islam dan Rukun Iman, maka dari itu orang yang tidak percaya kepada Mirza Ghulam Ahmad tidak bisa disebut kafir.
- Seorang muslim, apabila mengucapkan kalimah thayyibah, dia tidak boleh disebut kafir. Mungkin dia bisa salah, akan tetapi seseorang dengan sebab berbuat salah dan maksiat, tidak bisa disebut kafir.
- Ahmadiyah Lahore berpendapat bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah pelayan dan pengemban misi Nabi Muhammad SAW.
benarkah demikian, berarti kita harus tahu betul yang mana ahmadiyah qadian dan lahore, jangan sampai kita salah menghakimi..
BalasHapus